Syaikhuna Al-’Allaamah DR. Shalih bin Sa’ad As-Suhaimi hafizhahullah
berkata pada majelis beliau di Masjid Nabawi, Madinah, kota Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam,
“Terjadinya banyak pembunuhan termasuk tanda-tanda kiamat, apa yang
terjadi saat ini secara khusus di negeri-negeri muslim dan di dunia
internasional termasuk tanda-tanda kiamat, yaitu banyaknya pembunuhan
yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Terkadang pembunuh tidak tahu kenapa ia harus membunuh, ia melihat
manusia melakukan sesuatu maka ia pun ikut membidikkan senjatanya
sebagaimana kondisi orang-orang dari suku terasing Arab yang selalu
berteriak layaknya binatang dan saling membunuh antara satu dengan yang
lainnya hanya demi revolusi pemberontakan, sepotong roti, rasa lapar
atau karena membela seorang tokoh, padahal bisa jadi tokoh tersebut
adalah seorang thagut.
Dan semua yang mati dianggap syahid meski seorang Yahudi, Nasrani
atau musyrik penyembah kubur, semua syahid menurutnya, yaitu menurut
seorang –yang sayang sekali ia dianggap ulama oleh media, yang umurnya
sudah sangat tua- ia selalu berbicara ngawur bahwa (orang-orang yang
terbunuh karena revolusi pemberontakan, sepotong roti, rasa lapar atau
karena membela seorang tokoh) adalah syuhada, bahkan ia meminta untuk
mendapatkan kesyahidan seperti mereka, dan ini –kita berlindung kepada
Allah- adalah penyimpangan dan kesesatan.
Sayangi dirimu wahai Akhi, sembahlah Robbmu, kembalilah kepada Allah
‘azza wa jalla, apalagi Anda sudah berumur 90 tahun lebih, meskipun
semuanya pasti mati tanpa melihat usia tua atau muda. Akan tetapi engkau
telah menghiasi kebatilan sehingga nampak sebagai kebenaran dan engkau
melampaui batas dalam perkara ini, maka berhati-hatilah wahai Ikhwan.
Berdoalah kepada Allah untuk negeri-negeri Islam yang tersebar
padanya kekacauan-kekacauan ini, dan berdoalah kepada Allah agar
melindungi negeri-negeri kaum muslimin dari berbagai malapetaka ini,
dimana seorang pembunuh tidak tahu kenapa ia membunuh dan yang terbunuh
juga tidak tahu kenapa ia dibunuh, akan tetapi ia akan berdiri di
hadapan Allah ‘azza wa jalla sambil membawa kepalanya dengan kedua
tangannya dan mengatakan kepada pembunuh “Kenapa engkau membunuhku?”
Kemudian, kenapa engkau menambah kekacauan (demonstrasi) yang begitu
banyak manusia telah terlibat ini, maka di manakah agama, di manakah
Islam, di manakah akalmu?!
Wahai Akhi, tatkala Sumayyah terbunuh dengan cara yang keji, kaum
muslimin tidak melakukan demonstrasi dan turun serta berteriak-teriak di
jalan-jalan. Tatkala orang-orang Yahudi berusaha membunuh Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam, kaum muslimin tidak melakukan demontrasi,
tetapi menegakkan jihad di jalan Allah dan mengeluarkan Yahudi dari
Madinah dengan perintah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Permasalahannya, dengan demonstrasi ini, kalian memenuhi
lapangan-lapangan dengan laki-laki dan wanita, dan terjadilah penindasan
dan pelanggaran kehormatan, perzinahan, khamar, kurangnya rasa malu,
nyanyian dan ikhtilat (campur baur) antara laki-laki dan wanita, apakah
ini dari agama Allah?!
Demi Allah, sesungguhnya Barat telah menipu kalian wahai orang-orang
yang telah mati hatinya, yang berteriak-teriak di lapagan-lapangan
seperti keledai.
Bertakwalah kepada Allah, kembalilah ke rumah-rumah kalian -sampaikan kepada mereka risalah ini wahai hadirin, katakan kepada mereka- hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan kembali ke rumah-rumah mereka, dan tetap tinggal di rumah-rumah mereka, daripada berteriak-teriak di jalanan.
Bertakwalah kepada Allah di bumi Kinanah, yang demi Allah bumi yang
kami anggap mulia, akan tetapi banyak penduduknya yang tidak
memuliakannya, andaikan mereka memuliakannya maka tentunya mereka tidak
akan melakukan perbuatan ini.
Aku mohon kepada Allah agar melindungi mereka dari kejelekan
fitnah ini, dan agar mengembalikan mereka kepada kebenaran dan
menjauhkan mereka dari para pembuat onar di antara mereka, yang selalu
mengobarkan kekacauan yang berbahaya ini.
Saat ini Barat, yaitu Amerika dan selain mereka mengatakan bahwa, “Kami yang akan mendamaikan antara kelompok-kelompok Islam yang bertikai.” Maka kalianlah yang menyebabkan mereka berani memasuki negeri kalian.
Masya Allah, sampai Yahudi penjajah Palestina pun berkata, “Kami akan
masuk dan mendamaikan antara kelompok yang bertikai di negeri
tersebut.”
Wahai manusia, kembalilah ke rumah-rumah kalian maka akan selesai masalah ini, dan bersabarlah menghadapi pemerintah kalian.
Benar, kami mengingkari kudeta militer yang mereka lakukan terhadap pemerintah sebelumnya, apa yang mereka lakukan adalah kebatilan. Akan tetapi setelah mereka berkuasa maka wajib bagi kita untuk diam, walaupun boleh kita menuntut dikembalikannya kekuasaan kepada yang berhak tetapi dengan cara yang syar’i, bukan dengan cara mengerahkan masa, membunuh dan menduduki berbagai fasilitas umum.
Adanya kelompok-kelompok yang berpecah ini sejatinya adalah
kebatilan, semuanya adalah taklid kepada Yahudi dan Nasrani, meskipun
mereka menamakan diri dengan kelompok Islam. Akan tetapi aku katakan,
mereka tidak punya pilihan kecuali hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah ‘azza wa jalla.
Kemudian, menurut prinsip kelompok mereka (yang membolehkan
pemilu) –meskipun aku tidak percaya dengan pemilu- hendaklah mereka
bersabar menunggu pemilu berikutnya, sehingga mereka bisa memilih
pemimpin selainnya. Walaupun hakikatnya sistem pemilu ini adalah thagut,
aku tidak mempercayainya (hanya demi memperkecil mudarat).
Akan tetapi wahai Ikhwan, sampaikan kepada mereka
(kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam di Mesir), hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dalam menjaga darah kaum muslimin, dalam
melindungi negeri mereka yang terjajah, negeri Kinanah.
Sampaikan kepada mereka risalah ini, kembalilah kepada akal sehat
kalian, demi Allah tidak mungkin ada yang melakukan ini anak kecil,
orang gila dan orang bodoh. Demonstrasi-demonstrasi ini adalah
kerjaannya orang bodoh, orang gila dan tidak memiliki akal sama sekali,
setiap mereka berteriak mendukung fulan, hidup fulan, jatuh fulan. Kita
mohon kepada Allah ‘afiyah dan keselamatan.
Saudara-saudara kita yang menjauhi fitnah ini –segala puji hanya bagi
Allah- mereka mengajak kepada agama Allah dan kepada sunnah, dan sampai
hari ini mereka selamat dari ketergelinciran ke dalam fitnah ini dan
selamat dari keterlibatan dalam membunuh kaum muslimin dan non muslim
(yang belum pantas dibunuh) .
Aku mohon kepada Allah Al-Karim untuk menganugerahkan kebaikan kepada
seluruh negeri kaum muslimin, merahmati mereka dan menyatukan kalimat
mereka di atas tauhid.
Kembalilah kepada Sunnah wahai penduduk Kinanah (Mesir), kembalilah kepada tauhid, hancurkan kuburan yang disembah selain Allah, tinggalkan hizbiyah (fanatisme golongan) dan kelompok-kelompok sesat. Kembalilah kepada Rabb kalian, dan bersatulah dalam merealisasikan Laa ilaaha illallah dan Muhammadur Rasulullah.
Hendaklah kalian (hadirin) menyampaikan seruan ini meskipun hanya
melalui sebagian website. Aku mohon kepada Allah agar menganugerahkan
kebaikan bagi kaum muslimin di setiap tempat.
وصلّى الله وسلّم وبارك على نبيِّنا مُحمّد وعلى آله وصحبه أجمعين
Diterjemahkan secara makna dari nasihat Syaikhuna Al-‘Allamah Shalih
As-Suhaimi hafizhahullah pada majelis beliau di Masjid Nabawi Madinah,
kota Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, yang ditranskrip oleh Abu AbdirRahman Usamah jazaahuLlaahu khayron.
dari: http://nasihatonline.wordpress.com/2013/08/17/seruan-dari-masjid-nabawi-untuk-rakyat-mesir-kembalilah-ke-rumah-rumah-kalian/
dari: http://nasihatonline.wordpress.com/2013/08/17/seruan-dari-masjid-nabawi-untuk-rakyat-mesir-kembalilah-ke-rumah-rumah-kalian/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar