Laman

Rabu, 27 November 2013

Akal Dan Ruh

Berkata al-Imam asy-Syafii rahimahullah:
 
كما أن للعين حدا تقف عنده كذلك للعقل حد يقف عنده
 
Sebagaimana mata memiliki keterbatasan yang ia pasti berhenti padanya, maka akal juga memiliki keterbatasan yang ia harus berhenti padanya. (Adabus Syafii)

Sebagai bukti terbatasnya akal, adakah orang yang bisa menjelaskan dimana ruhnya? Atau seperti apa ruhnya?

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
 
Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk perintah Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS' al-Isra':85)

Inilah salah satu bukti akal manusia terbatas. Sesuatu yang gaib yang ada dalam tubuhnya saja tidak ada yang mengetahui, kecuali Allah subhanahu wa ta'ala saja. Lalu bagaimana halnya dengan perkara gaib selainnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar