Sahihkah hadis dengan matan terjemahan, “Sombong terhadap orang sombong adalah sedekah.” Bila sahih, bagaimana syarahnya menurut ulama? Maaf, saya cuma mendengar pas khotbah Jumat, dan merasa aneh.
Ing Ratri (aku**@***.com)
Jawaban:
Jawaban:
Bismillah.
Teks kalimatnya adalah,
التكبر على المتكبر صدقة
“Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah.”
Dalam keterangan yang lain,
التكبر على المتكبر حسنة
“Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah perbuatan baik.”
Penyataan di atas bukanlah hadis, melainkan hanya perkataan manusia yang banyak tersebar di masyarakat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Ajluni dalam kitabnya, Kasyful Khafa,
dengan menukil keterangan dari Al-Qari. Kemudian, Al-Qari mengatakan,
“Hanya saja, maknanya sesuai dengan keterangan beberapa ulama.”
Penulis kitab Bariqah Mahmudiyah mengatakan, “Bersikap
sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah, karena jika kita
bersikap tawadhu di hadapan orang sombong maka itu akan menyebabkan
dirinya terus-menerus berada dalam kesesatan. Namun, jika kita bersikap
sombong maka dia akan sadar. Ini sesuai dengan nasihat Imam Syafi’i,
‘Bersikaplah sombong kepada orang sombong sebanyak dua kali.’ Imam
Az-Zuhri mengatakan, ‘Bersikap sombong kepada pecinta dunia merupakan
bagian ikatan Islam yang kokoh.’ Imam Yahya bin Mu’adz mengatakan,
‘Bersikap sombong kepada orang yang bersikap sombong kepadamu, dengan
hartanya, adalah termasuk bentuk ketawadhuan.’”
Sementara, ulama yang lain mengatakan, “Terkadang bersikap sombong
kepada orang yang sombong, bukan untuk membanggakan diri, termasuk
perbuatan terpuji. Seperti, bersikap sombong kepada orang yang kaya atau
orang bodoh (yang sombong).”
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar