إِنَّمَا
مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ
عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ
“Sesungguhnya
orang yang menghafalkan Al Qur’an adalah bagaikan unta yang diikat.
Jika diikat, unta itu tidak akan lari. Dan apabila dibiarkan tanpa
diikat, maka dia akan pergi.” (HR. Bukhari no. 5031 dan Muslim no.
789).
Dalam riwayat Muslim yang lain terdapat tambahan,
وَإِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ وَإِذَا لَمْ يَقُمْ بِهِ نَسِيَهُ
”Apabila orang yang menghafal Al Qur’an membacanya di waktu malam dan siang hari, dia akan mengingatnya. Namun jika dia tidak melakukan demikian, maka dia akan lupa.” (HR. Muslim no. 789)
Anak
balita mempunyai pikiran yang jernih dan pemahaman yang masih fitrah,
maka ajarkanlah mereka aqidah dan manhaj yang benar. Didik mereka dengan
membiasakan mereka menghafal, terutama menghafal al qur'an. Berikut
adalah sebuah tips yang disampaikan oleh Syeikh kita Abu Hudzaifah semoga Allah menjaganya
mengajarkan kepada anak-anak didiknya secara tidak langsung, dan cara
ini terbukti karena beginilah ulama-ulama salaf mendidik anak-anak
mereka.
Ketika Syeikh mengajarkan anaknya dalam menghafal al-qur'an atau yang lain, setelah ana perhatikan ternyata masyaallah, cara yang sungguh menakjubkan dan murah tanpa biaya, akan tetapi hal ini membutuhkan peran dari ortua.
Ketika Syeikh mengajarkan anaknya dalam menghafal al-qur'an atau yang lain, setelah ana perhatikan ternyata masyaallah, cara yang sungguh menakjubkan dan murah tanpa biaya, akan tetapi hal ini membutuhkan peran dari ortua.
Tips Pertama: Cara Menghafal
Perumpamaan anak dalam menghafal itu bagaikan menulis di sebuah batu yang ketika sudah tertulis / terukir di sebuah batu maka sulitlah hilang dan lenyap, oleh karena itu suruh dan didk mereka dengan menghafal. Caranya sebagi ibu/bapak/kaka/tante/paman/saudara-saudara lainnya bacakan kepada anak dalam satu hari 1 ayat al qur'an dan suruh anak-anak untuk menglangnya. Teruskan sampai 20x kali baca dan anak menirukan, sebagai contoh: seorang ibu/bapak membaca surat An-nas ayat pertama "qul a'udu birabbinas" dan anak menirukan apa yang bapak dan ibu bacakan. Diusakan 20x atau 50x, semakin banyak pengulangan semakin lama pula hafalan merekat di otak. Dan setelah itu suruh anak membaca tanpa mendengarkan drai ibu / bapak dan suruh anak mengulang 5 kali. Dan begitu setiap hari sampai ketika kita orang tua mengetahui bahwa anak kita mampu menghafal lebih dari 1 ayat. Maka di tambah dengan 2 ayat, 3 ayat sampai 1/2 halaman 1 halamman dan seterusnya. Tapi bagusnya sedikit demi sedikit jangan terburu -buru. Waktu yang paling bagus dalam menghafal adalah di pagi hari.
Tips Kedua: Cara Murajaah / Mengulang Hafalan
Cara mura ja'ah setelah anak sudah hafal satu atau beberapa ayat yang di hafalkan adalah dengan menyuruh anak-anak menyetorkan pada bapa/ibu atau tante /paman dan ini dilakukan setiap habis menghafal dan setiap sore, terus sampai seterusnya. Dan yang istiqamah setiap hari dan berikan hari libur padanya 1 hari misal hari jum'at.
Tips Ketiga: Cara Murajaah Hafalan yang Banyak
Ketika anak hafal satu surat, maka dia harus murajaah/mengulang hafalan yang baru di hafal dan satu surat yang telah di hafal. Bagaimana kalo 5 surat jangan paksa anak-anak untuk murajaah yang banyak kalo belum terbiasa. Usahakan murajaah hafalan yang baru dan 3 surat atau 2 surat sehari. Bagaimana kalo hafalan anak sudah 1 juz? disuahakan suruh anak murajaah hafalan yang baru dan 1/4 juz 1 hari. Bagaimana kalo hafalan anak 3 juz? Biasakan anak murajaah setiap hari 1 juz dan hafalan yang baru.
Seperti inilah Syeikh kita Abu Hudzaifah al-liby mengajarkan kepada anak-anaknya. Dan begitu juga para pengajar kita di markaz bani dobyan Yaman. Insyaallah sekiranya ini dilakukan rutin setiap hari anak-anak akan menyelesaikan hafalan al qur'an 30 juz.
Yang Istiqamah sedikit demi sedikit "bukankah gunung terdiri dari butiran batu yang kecil" sedikit-sedikit akan menjadi bukit..
http://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/murajaa/517-tips-agar-anak-hafal-al-quran-sebelum-baligh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar