Allah Ta’ala berfirman,
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
“Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh
dari orang-orang yang berdosa. dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi
petunjuk dan penolong.” (Al Furqan: 31)
mari kita lihat tauladan kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tatkala pergi ke Thaif untuk berdakwah sekaligus meminta
perlindungan kepada mereka dari tekanan kafir Quraisy setelah
meninggalnya paman beliau Abu Thalib. Akan tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diusir dengan lemparan batu, caci-maki dan ejekan. Tubuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia sampai berdarah-darah.
Perasaan beliau makin sedih karena saat itu tahun-tahun ditinggal juga
oleh istrinya Khadijah radhiallahu ‘anha, pendukung dakwah beliau.
Kemudian datanglah malaikat Jibril ‘alaihissalam memberi tahu bahwa
malaikat penjaga bukit siap diperintah jika beliau ingin menimpakan
bukit tersebut kepada orang-orang Thaif. Malaikat tersebut berkata,
يَا مُحَمَّدُ، فَقَالَ، ذَلِكَ فِيمَا شِئْتَ، إِنْ شِئْتَ أَنْ أُطْبِقَ عَلَيْهِمُ الأَخْشَبَيْن
“Wahai muhammad, terserah kepada engkau, jika engkau mnghendaki aku menghimpitkan kedua bukit itu kepada mereka”
Tapi apa yang keluar dari lisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ? doa kepada penduduk Thoif. Beliau berdoa,
بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ، لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
“Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi
mereka keturunan yang akan menyembah Allah semata, tidak disekutukanNya
dengan apa pun”[1]
Subhanallah, kita sangat jauh dari cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah
_____________________________
[1] kisah yang panjang bisa dilihat di shahih Bukhari no. 3231